Dalam kepemimpinan Anies Baswedan, Pemerintah DKI Jakarta telah menunjukkan komitmen yang kuat dan tindakan nyata yang memberikan dampak positif bagi kualitas hidup warga. Langkah-langkah yang diambil tidak hanya bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga berhasil menciptakan perubahan positif dalam kondisi lingkungan hidup yang lebih sehat.
1. Kurangi polusi udara dan meningkatkan akses terhadap air minum
Indonesia menghadapi masalah serius terkait polusi udara, menjadikannya negara dengan tingkat polusi tertinggi di Asia Tenggara, yang berada pada peringkat pertama. Dampaknya sangat mengkhawatirkan, dengan lebih dari 700.000 kematian setiap tahunnya, menjadikan polusi udara sebagai salah satu ancaman lingkungan yang paling mematikan di dunia. Tiga faktor utama yang menyebabkan hal ini adalah pembakaran kayu untuk keperluan memasak dan pemanasan ruangan, kurangnya sistem ventilasi yang memadai di rumah-rumah, serta tingginya tingkat emisi pertanian misalnya seperti SO2 (sulfur dioksida).
2. Strategi iklim jangka panjang dengan dukungan dari negara lain
Dengan fokus pada pembuatan strategi iklim jangka panjang, solusi kedua melibatkan kerjasama dengan negara-negara lain. Indonesia telah memainkan peran yang signifikan dalam komunitas global, dan penting untuk terus mempertahankan posisi tersebut.
Negara kita merupakan salah satu negara dengan populasi terpadat di Asia Tenggara, sayangnya negara ini juga memiliki salah satu tingkat emisi per kapita yang tertinggi. Hal ini disebabkan oleh ketergantungan Indonesia terhadap pembangkit listrik tenaga batu bara dalam memproduksi energi serta konsumsi bahan bakar transportasi. Selain itu, ekonomi Indonesia sangat bergantung pada kayu sebagai produk ekspor, yang membuat deforestasi menjadi ancaman serius. Jika deforestasi terus berlanjut dengan tingkat yang sama seperti saat ini (IUCN memperkirakan sekitar 50% hutan hilang setiap tahunnya), hal ini dapat memberikan dampak yang merugikan bagi perekonomian negara tersebut.
3. Fokus pada pengurangan emisi karbon di Indonesia sebelum melakukan upaya kerja sama internasional
Sebelum melakukan kerja sama internasional, solusi ketiga yang diusulkan adalah fokus pada pengurangan emisi karbon di dalam wilayah Indonesia. Dengan mengarahkan perhatian pada upaya domestik ini, Indonesia dapat membangun dasar yang kuat dan berkelanjutan dalam mengurangi emisi karbon sebelum terlibat dalam kerja sama global.
Dengan populasi mencapai 250 juta jiwa, Indonesia merupakan negara besar yang menghadapi tantangan besar dalam mengatasi perubahan iklim. Jejak karbon yang signifikan terkait dengan sumber daya alam yang melimpah, tingkat pembangunan yang sedang berlangsung, dan luas wilayah yang luas. Namun, Indonesia juga menghadapi tantangan unik yang menjadikannya sulit untuk mengatasi perubahan iklim secara efektif.